Otojatim.com - Mitsubishi Pajero Sport generasi kedua, meski memiliki transmisi otomatis yang terkenal tangguh, bukan berarti bebas dari kerusakan. Pemilik kendaraan Pajero Sport generasi kedua perlu waspada terhadap beberapa gejala kerusakan yang mungkin terjadi.
Dalam artikel ini, kami akan membahas lima gejala kerusakan yang sering dialami oleh Pajero Sport generasi kedua.
Pertama, gejala yang cukup mengkhawatirkan adalah kondisi "los total". Hal ini terjadi ketika transmisi sepenuhnya mati dan kendaraan sama sekali tidak dapat bergerak. Meskipun dalam beberapa kasus mobil mungkin masih bisa berjalan sebentar setelah dipaksa, namun kemudian akan kembali mati.
Kedua, gangguan perpindahan gigi juga sering terjadi pada Pajero Sport generasi kedua. Gejala ini bisa terjadi saat berpindah dari gigi 1 ke 2 atau dari gigi 4 ke 5. Selain itu, perpindahan gigi juga bisa terjadi secara acak, tanpa ada pola yang jelas.
Ketiga, munculnya indikator "transmisi otomatis fault" hanya pada kondisi tertentu, terutama saat melintasi tanjakan yang terjal dan panjang. Indikator ini menandakan adanya masalah pada transmisi otomatis dan perlu diperhatikan dengan serius.
Keempat, gejala kerusakan yang tidak dapat diprediksi juga sering terjadi. Kadang-kadang mobil dapat berjalan dengan baik, namun tiba-tiba kendaraan tidak dapat melaju dengan cepat dan mesin hanya berbunyi keras.
Kelima, adanya rembesan dan kebocoran oli transmisi otomatis di satu atau beberapa titik juga menjadi tanda kerusakan pada Pajero Sport generasi kedua. Jika penanganan terlambat dilakukan, dapat mengakibatkan kekurangan oli pada transmisi otomatis dan merusak gearbox secara serius.
Mengenali gejala-gejala kerusakan pada Pajero Sport generasi kedua sangat penting agar pemilik kendaraan dapat mengambil tindakan yang tepat dengan cepat.
Jika ada gejala kerusakan yang terlihat, sebaiknya segera bawa kendaraan ke bengkel resmi atau mekanik yang terpercaya untuk pengecekan dan perbaikan.
Dengan melakukan perawatan dan pemeliharaan yang baik, diharapkan Pajero Sport generasi kedua dapat tetap berfungsi dengan baik dan awet dalam jangka waktu yang lebih lama.
